GO A HEAD

Kamis, 28 Februari 2013

GEOMORFOLOGI KOTA DEPOK




KONDISI GEOGRAFIS
Secara geografis Kota Depok terletak pada koordinat 6o 19’ 00” – 6o 28’ 00” Lintang Selatan dan 106o 43’ 00” – 106o  55’ 30” Bujur Timur. Secara geografis, Kota Depok berbatasan langsung dengan Kota Jakarta atau berada dalam lingkungan wilayah Jabotabek.
Bentang alam Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah dataran rendah  – perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 140 meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%. Kota Depok sebagai wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 km2.
Kondisi geografisnya dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai. Disamping itu terdapat pula 25 situ. Data luas situ pada tahun 2005 sebesar 169,68 Ha, dengan  kualitas air rata-rata  buruk akibat tercemar.
Kondisi topografi berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan masalah banjir di beberapa wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari selatan menuju utara: Kali Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Kali Cikeas.


A.    Sumber Daya Lahan

Sumber Daya Lahan Kota Depok mengalami tekanan sejalan dengan perkembangan kota yang sedemikian pesat. Sebagaimana kita ketahui berdasarkan data analisis Revisi RTRW Kota Depok (2000-2010) dalam pemanfaatan ruang kota, kawasan pemukiman pada tahun 2005 mencapai 8.915.09 ha (44,31%) dari total pemanfaatan ruang Kota Depok.
Pada tahun 2005 kawasan terbuka hijau tercatat 10.106,14 ha (50,23%) dari luas wilayah Depok atau terjadi penyusutan sebesar 0,93 % dari data tahun 2000. Meningkatnya tutupan permukaan tanah, berdampak terhadap penurunan kondisi alam Kota Depok, terutama disebabkan tekanan dari pemanfaatan lahan untuk kegiatan pemukiman yang mencapai lebih dari 44,31 % dari luas wilayah kota. Sementara luas kawasan terbangun tahun 2005 mencapai 10.013,86 ha (49,77%) dari luas wilayah Kota Depok atau meningkat 3,59 % dari data tahun 2000.
Luas kawasan terbangun sampai dengan tahun 2010 diproyeksikan mencapai 10.720,59 ha (53,28%) atau meningkat 3,63 % dari data tahun 2005. Sementara luas  ruang terbuka (hijau) pada tahun 2010 diproyeksikan seluas 9.399,41 ha (46,72%) atau menyusut 3,63 % dari tahun 2005.
Diprediksikan pada tahun 2010, dari 53,28% total luas kawasan terbangun, hampir 45,49% akan tertutup oleh perumahan dan perkampungan. Jasa dan perdagangan akan menutupi 2,96% total luas kota, industri 2,08% total luas kota, pendidikan tinggi 1,49% total luas kota, dan kawasan khusus 1,27% total luas kota.  Meningkatnya jumlah tutupan permukaan tanah  tersebut, ditambah dengan berubahnya fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase, diprediksikan akan menyebabkan terjadinya genangan dan banjir di beberapa kawasan, yang berdampak terhadap penurunan kondisi Kota Depok.
Diperkirakan pembangunan pertanian tanaman pangan di Kota Depok di masa yang akan datang akan menghadapi suatu kondisi, dimana lahan sawah yang semakin menyempit. Pada tahun 2010 diperkirakan lahan sawah akan mengecil bila  dibandingkan kondisi sekarang. Penyempitan yang paling parah terjadi pada lahan sawah tadah hujan, disusul sawah irigasi sederhana PU.

B.    Sumber Daya Air

Sumber Daya Air yang ada terdiri dari dua sumber  yaitu sungai dan situ. Secara umum sungai-sungai di Kota Depok termasuk kedalam dua Satuan Wilayah Sungai besar, yaitu sungai Ciliwung dan Cisadane. Selanjutnya sungai-sungai tersebut dibagi menjadi 13 Satuan Wilayah Aliran Sungai, yaitu sungai Ciliwung, Kali Baru, Pesanggrahan, Angke, Sugutamu, Cipinang, Cijantung, Sunter, Krukut, Saluran Cabang Barat, Saluran Cabang Tengah dan sungai Caringin.
Kota Depok memiliki 25 situ yang tersebar di wilayah Timur, Barat dan Tengah. Luas keseluruhan situ yang ada di Kota Depok berdasarkan data tahun 2005 adalah seluas 169,68 Ha1), atau sekitar 0,84 % luas Kota Depok. Kedalaman situ-situ   bervariasi antara 1 sampai 4 meter, dengan  kualitas air yang paling buruk terdapat pada Situ Gadog dan Rawa Besar.  Selain penurunan kualitas air, kawasan situ juga mengalami degradasi luasan.
Pembangunan perikanan di Kota Depok juga menghadapi masalah yang sama dengan pertanian tanaman pangan, yaitu penyempitan lahan air kolam. Berdasarkan data tahun 2005, luas areal air kolam adalah 242,21 ha dibandingkan pada tahun 2000 seluas 290,54 ha.









































Kamis, 21 Februari 2013

ISTILAH - ISTILAH DALAM GIS

1.      GIS
Sistem Informasi Geografi atau Geographic Information System (GIS) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan) dengan pemanfaatan teknologi komputerisasi untuk memasukkan, menyimpan, mengambil, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data bereferensi geografis atau geospasial. SIG merupakan suatu sistem yang menekankan pada unsur informasi geografis. Informasi geografis tersebut mengandung pengertian informasi tentang tempat-tempat yang berada di permukaan bumi, pengetahuan tentang letak suatu objek di permukaan bumi, dan informasi tentang keterangan-keterangan (atribut) yang terdapat di permukaan bumi yang posisinya telah diketahui.

2.       Peta
Gambaran dari permukaan bumi yang terperinci (detil) dan diperkecil menurut ukuran geometris pada bidang datar.
Menurut ICA (International Cartographic Association)
Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

3.      Kartografi
Studi dan praktik membuat peta atau globe. Peta secara tradisional sudah dibuat menggunakan pena dan kertas, tetapi munculnya dan penyebaran komputer sudah merevolusionerkan kartografi. Banyal peta komersial yang bermutu sekarang dibuat dengan perangkat lunak pembuatan peta yang merupakan salah satu di antara tiga macam utama; CAD (desain berbatuan komputer), GIS (Sistem Informasi Geografis), dan perangkat lunak ilustrasi peta yang khusus.
Tujuan Kartografi adalah mengumpulkan dan menganalisis data dari hasil ukuran dari berbagai pola / unsur permukaan bumi dan menyatakan secara grafis dengan skala yang sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut dapat terlihat dengan jelas, mudah dimengerti dan dipahami.

4.      Sistem Koordinat
Sebuah kerangka referensi yang mengacu kepada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) beserta seperangkat aturan-aturannya. Sistem koordinat digunakan untuk menentukan posisi dalam konteks ruang. Symbology Salah satu tab Properties yang memiliki seperangkat konvensi, aturan atau sistem pengkodean yang mendefinisikan bagaimana bentukan/feature geografis ditampilkan lewat simbol-simbol pada sebuah peta

5.      Vektor
Folder ini memuat beberapa contoh data vektor baik titik, garismaupun polygon.Untuk memudahkan pelatihan kali ini, anda diharapkan dapat mengkopikeseluruhan data ke dalam drive C di computer anda.

6.      Vector Data 
Data vektor merupakan model data yang dapat digunakan untuk menggambarkan informasi geografi secara tepat. Model data vector menampilkan, menempatkan, dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik-titik, garis; atau poligon beserta atributnya. Bentuk-bentuk dasar data spasial dalam model data vector ditampilkan dalam sistem koordinat kartesian dua dimensi (sumbu x dan y).
7.       Informasi
Ilmu memperoleh informasi tentang bumi dengan menggunakan instrumen yang jauh ke permukaan earthís, biasanya dari pesawat atau satelit. Instrumen dapat menggunakan cahaya tampak, inframerah atau radar untuk memperoleh data. Penginderaan jauh menawarkan kemampuan untuk mengamati dan mengumpulkan data untuk daerah yang luas yang relatif cepat, dan merupakan sumber penting dari data GIS.

8.      Implementasi GIS
Implementasi Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk PenyajianInformasi sebaran titik lokasi mineral logam Daerah Sulawesi ini menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Studio.Net 2008 yang dapat dijalankan dalam format(*.EXE). beserta perangkat lunak pendukung lainnya seperti Map Info Professional.Aplikasi tersebut dapat dijalankan pada berbagai sistem operasi dan hardware dengan spesifikasi tertentu. Implementasi sepenuhnya hanya dilakukan pada PC(Personal Computer) hardware dengan sistem operasi Windows XP, dan WindowsSeven

9.      ArcGIS
Merupakan perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang berbasis sistem operasi Windows yang dikembangkan oleh ESRI. Terdiri dari ArcMap, ArcCatalog, ArcGlobe, ArcReader, ArcScene. ArcMap ArcMap merupakan aplikasi utama yang digunakan dalam ArcGisyang digunakan untuk mengolah (membuat (create), menampilkan( viewing), memilih ( query  ), editing , composing dan  Publishing ) peta.
  • ArcCatalog ArcCatalog adalah aplikasi yang berfungsi untukmengatur/mengorganisai berbagai macam data spasial yangdigunakan dalam pekerjaan SIG. Fungsi ini meliputi tool untukmenjelajah ( browsing  ), mengatur (  organizing  ), membagi ( distribution )dan menyimpan ( documentation  ) data – data SIG.
  • ArcToolbox Terdiri dari kumpulan aplikasi yang berfungsi sebagai tools/perangkatdalam melakukan berbagai macam analisis keruangan.
  • ArcGlobe aplikasi ini berfungsi untuk menampilkan peta-peta secara 3D kedalam bola dunia dan dapat dihubungkan langsung dengan internet.-
  •  ArcScene ArcScene merupakan aplikasi yang digunakan untuk mengolah danmenampilkan peta-peta ke dalam bentuk 3D.

10.  Atribut
Keterangan atau informasi tentang sebuah bentukan/feature dalam SIG/GIS. Biasanya berbentuk tabel yang masing-masing catatannya mempunyai kaitan dengan bentuk/feature tertentu. Contohnya bentukan/feature sungai mungkin memiliki atribut antara lain: nama sungai, panjang, tingkat sedimentasi, dapat dilintasi untuk berlayar atau tidak, dan lain sebagainya. Pada data raster, atribut biasanya mengacu kepada nilai sel raster tersebut. Pada umumnya hanya satu atribut saja yang dapat disimpan. Terkadang pada tabel atribut ini juga tersimpan keterangan bagaimana sebuah bentukan harus ditampilkan pada ArcMap. Misalnya berapa ketebalan garis, warna, jenis huruf atau font yang digunakan, dan lain sebagainya.

11.  Data Frame
Data frame bisa terdiri dari sebuah layer atau lebih. Sebuah peta (dalam layout di ArcGIS) bisa memiliki beberapa data frame (peta utama, inset satu, inset dua, peta pembanding dan lain sebagainya). Namun pada Data View hanya satu data frame yang dapat ditampilkan pada satu waktu. Selain itu dapat mendefinisikan sebuah wilayah geografis, besaran bagian peta yang akan dipakai untuk menampilkan, sistem koordinat dan berbagai pengaturan tampilan lainnya. Secara umum, cartographer atau pembuat peta menyebutnya sebagai map body atau tubuh peta

12.  UTM
Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat yang sudah diproyeksikan (Transverse Mercartor) dengan membagi bumi menjadi 60 zona yang berbeda. Masing-masing selebar 6°. Zona 1 berada pada 180° Bujur Barat hingga 174° Bujur Barat. Pertambahan zona ke arah timur.
 
13.  Manipulasi dan Analisis Data
Manipulasi data merupakan aktivitas yang meliputi antara lain membuat basis data baru, menghapus basis data, membuat tabel basis data, mengisi dan menyisipkan data ke dalam tabel, mengubah dan mengedit data, serta membuat indeks untuk setiap tabel basis data. Manipulasi tersebut dapat digunakan untuk klasifikasi ulang, mendapatkan parameter/ukuran, konversi struktur data, dan analisis.

14.  Penyajian Data
Subsistem penyajian data berfungsi untuk menayangkan informasi atau hasil analisis data, geografi informasi yang dihasilkan dapat berupa peta, tabel, grafik, baga, dan hasil perhitungan. Melalui informasi itu pengguna dapat melakukan identifikasi informasi yang diperlukan sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan atau perencanaan.

15.  Proyeksi
Cara untuk menggambarkan bentuk permukaan (misalnya bumi) yang melengkung menjadi sebuah bidang datar (peta) dengan proses transformasi matematis. Perlu diketahui, tidak ada satu proyeksipun yang mampu secara sempurna memindahkan bidang lengkung menjadi bidang datar. Sehingga akan ada aspek yang terdistorsi, misalnya jarak, luas wilayah, bentuk, arah atau kombinasi dari beberapa atau semua aspek tadi.
   a.    Proyeksi bidang datar / Azimuthal / Zenithal                Proyeksi Zenithal (Azimuthal), adalah proyeksi yang menggunakan bidang datar sebagai bidang proyeksinya. Proyeksi ini menyinggung bola bumi dan berpusat pada satu titik. Proyeksi ini menggambarkan daerah kutub dengan menempatkan titik kutub pada titik pusat proyeksi. Proyeksi Azimuthal dibedakan 3 macam, yaitu:
Proyeksi Azimut Normal yaitu bidang proyeksinya menyinggung kutub.
Proyeksi Azimut Transversal yaitu bidang proyeksinya tegak lurus dengan ekuator.
Proyeksi Azimut Oblique yaitu bidang proyeksinya menyinggung salah satu tempat antara kutub dan ekuator.
   b.    Proyeksi Kerucut                Proyeksi Kerucut yaitu pemindahan garis-garis meridian dan paralel dari suatu globe ke sebuah kerucut. Untuk proyeksi normalnya cocok untuk memproyeksikan daerah lintang tengah (miring). Proyeksi ini memiliki paralel melingkar dengan meridian berbentuk jari-jari. Paralel berwujud garis lingkaran sedangkan bujur berupa jari-jari. Proyeksi kerucut diperoleh dengan memproyeksikan globe pada kerucut yang menyinggung atau memotong globe kemudian di buka, sehingga bentangnya ditentukan oleh sudut puncaknya. Proyeksi ini paling tepat untuk menggambar daerah daerah di lintang 45°. Proyeksi kerucut dibedakan menjadi  3 macam yaitu:
  • Proyeksi kerucut normal atau standar Jika garis singgung bidang kerucut pada bola bumi terletak pada suatu paralel (Paralel Standar).
  • Proyeksi Kerucut Transversal Jika kedudukan sumbu kerucut terhadap sumbu bumi tegak lurus.
  • Proyeksi Kerucut Oblique (Miring) Jika sumbu kerucut terhadap sumbu bumi terbentuk miring.
    c.      Proyeksi Silinder
Proyeksi Silinder adalah suatu proyeksi permukaan bola bumi yang bidang proyeksinya berbentuk silinder dan menyinggung bola bumi. Apabila pada proyeksi ini bidang silinder menyinggung khatulistiwa, maka semua garis paralel merupakan garis horizontal dan semua garis meridian merupakan garis lurus vertikal. Penggunaan proyeksi silinder mempunyai beberapa keuntungan yaitu:
  • Dapat menggambarkan daerah yang luas.
  • Dapat menggambarkan daerah sekitar khatulistiwa.
  • Daerah kutub yang berupa titik digambarkan seperti garis lurus.
  • Makin mendekati kutub, makin luas wilayahnya.